rum belajar dari khianat, tersenyum ia tersenyum pada lamunan, tapi bukan kepadamu.
cinta mungkin sebangsa tanaman, ucapnya getir; kelak tumbuh, entah merimbun atau meranggas. angin nakal akan kirim serbuk sari ke setiap tarikan nafas. rum terbatuk membayangkan sesak nafas. sesak menahan gundah-gundah. rasa telengas yang entah darimana tumbuh.
cintai aku sekarang atau nanti! seruan itu seperti iklan.
rum ingin tertawa. seperti yang diduganya; perempuan ini tengah melambung tinggi. ke langit biru, diayun puisi-puisi cinta! terdesak untuk merasa istimewa. ah, ada yang mencintaiku. ada yang mencintaiku. dimainkanlah peran sebagai merpati yang singgah di senja hari. tapi rum telah belajar dari teka-teki. jawaban pertama memerlukan tafsir. itu yang menggugah hati untuk bertanya lagi. pasti makin melambung ia; biarkan hingga merasa diri teramat istimewa.
cinta mungkin sebangsa tanaman, ucapnya getir; kelak tumbuh, entah merimbun atau meranggas. angin nakal akan kirim serbuk sari ke setiap tarikan nafas. rum terbatuk membayangkan sesak nafas. sesak menahan gundah-gundah. rasa telengas yang entah darimana tumbuh.
cintai aku sekarang atau nanti! seruan itu seperti iklan.
rum ingin tertawa. seperti yang diduganya; perempuan ini tengah melambung tinggi. ke langit biru, diayun puisi-puisi cinta! terdesak untuk merasa istimewa. ah, ada yang mencintaiku. ada yang mencintaiku. dimainkanlah peran sebagai merpati yang singgah di senja hari. tapi rum telah belajar dari teka-teki. jawaban pertama memerlukan tafsir. itu yang menggugah hati untuk bertanya lagi. pasti makin melambung ia; biarkan hingga merasa diri teramat istimewa.