Kaukah Itu, Yang Mencintaiku

kaukah itu
embun yang meniti daun-daun pagi
memberi kemilau di mata
rasa segar di hati
mendekap-mendekap aku
jadikan wajah merah tembaga

kaukah itu
kecup cahaya di pelepah daun
memberi senyum pada bibir
rasa dingin di jemari
mengurai-urai aku
jadikan lamunan seekor kupu

kaukah itu
desau angin lembut di sela nafas pohon
memberi pejam pada mata
rasa sejuk di pori
membuat sendakan-sendakan
jadikan angan melayang ke langit

kaukah itu
wajah pagi yang kehilangan matahari
memberi gemuruhdi awan
rasa salah tak bertepi
jatuh-jatuhlah airmata
jadikan pilu embun dicahaya pagi

kaukah itu
yang sembunyikan rasa pedih
membiarkan aku tak pernah tahu
tentang cinta lembut di hati
rasa diam tak terpahami
jauh-jauhkan hati dari percaya
jadikan hati berpaling arah..

kaukah itu, jelita yang berlari
meninggalkan embun di sisa pagi
mengibas kemilau dari mata
jadikan aku pohon siang
terbakar terik matahari…
kaukah itu,
yang tak pernah kutahu
sebab cinta tak terucap
tersimpan rapat di hati
kaukah itu…
kaukah itu…
yang mencintaiku
tanpa pernah kusadari!

(batu bulan, cok sawitri, 2009)

No comments:

Post a Comment