Cerita Serial: Kalki
Bagian 4
Bagian 4
Senja menjelang malam di Warung Mayian, lokasi : di wilayah Kaum Kota! Saat pengunjung memenuhi warung, memesan kopi dan penganan, layar-layar televisi tiba-tiba bermunculan; seperti cahaya biru awalnya lalu berputar-putar menegaskan dimensinya; layar televisi kini telah menjadi opticsuperflat, yang bisa dimunculkan dimana-mana. Dan senja itu, wajib hukumnya bagi semua tempat-tempat public di wilayah kota untuk mendengarkan pidato sang pemimpin kota: Bangsing Hasan!
Lobu Muda, kaum nelayan muda nampak menyusup diantara pengunjung Warung Mayian, ia memesan kopi dan makanan kecil, sendirian duduk di meja sudut dengan merundukan kepala, menyibukan diri dengan tabletnya. Di sudut lain, Rumi Lawe, faksi kaum putih, yang bertampang dingin dengan kerudung berjuntai telah duduk lama dan jelas tak datang sendiri. Semua meja telah penuh rupanya. Ah, Warung Mayian dimana pun selalu penuh; dipenuhi oleh berbagai pengunjung dari berbagai kaum. Ligo Baru dengan dahi berkerut dari meja kasir mengawasi dengan hati-hati ke semua arah. Masa-masa kampanye Kaum Kota adalah masa-masa yang rawan….