kubaca pesanmu: dimana kamu
aku menjawab: aku di rumah
bagian mana yang menderak
sepasang matamu memandang
selalu susah payah sembunyikan
betapa riuh debur ombak didalamnya
tempias garam menjangkau pori-pori
maafkan, bila pantai membisukan pasirnya
kubaca risau berulang
berulang seolah tak direncanakan
"tiap-tiap kata lambungkan kita jauh-jauh
tentang kekasihmu,
tentang sukadukamu"
sesekali bila bahumu mendekat
kalimat pendek di layar
membawa kerlip menjauh
dibalik batas pandangan
pernah engkau ingat
kapan mulainya bunga-bunga mekar
walau ingatanmu menanam?
kubaca pesanmu, selalu
dibalik tanya menderu angin yang kukenal
badai yang pernah membawa jung-jung berkeping
sebab bukan waktuku lagi
untuk berbagi dukacita
menakik kata ditelinga: aku tahu, isi hatimu!
pernah engkau ingat?
gemetar yang terburu disimpan dalam tawa
atau menatap kesenyapan
seolah lamunan membawaku ke langit tinggi
melayarkan angan dalam samudera
ah, kubaca pesanmu
selalu: agar kau kira
aku tahu apa-apa
tentang gelisah hatimu
setiap pesanmu kubaca!
kujawab juga seperti biasa
(batanghari, 2015, menunggu tiket)
aku menjawab: aku di rumah
bagian mana yang menderak
sepasang matamu memandang
selalu susah payah sembunyikan
betapa riuh debur ombak didalamnya
tempias garam menjangkau pori-pori
maafkan, bila pantai membisukan pasirnya
kubaca risau berulang
berulang seolah tak direncanakan
"tiap-tiap kata lambungkan kita jauh-jauh
tentang kekasihmu,
tentang sukadukamu"
sesekali bila bahumu mendekat
kalimat pendek di layar
membawa kerlip menjauh
dibalik batas pandangan
pernah engkau ingat
kapan mulainya bunga-bunga mekar
walau ingatanmu menanam?
kubaca pesanmu, selalu
dibalik tanya menderu angin yang kukenal
badai yang pernah membawa jung-jung berkeping
sebab bukan waktuku lagi
untuk berbagi dukacita
menakik kata ditelinga: aku tahu, isi hatimu!
pernah engkau ingat?
gemetar yang terburu disimpan dalam tawa
atau menatap kesenyapan
seolah lamunan membawaku ke langit tinggi
melayarkan angan dalam samudera
ah, kubaca pesanmu
selalu: agar kau kira
aku tahu apa-apa
tentang gelisah hatimu
setiap pesanmu kubaca!
kujawab juga seperti biasa
(batanghari, 2015, menunggu tiket)
No comments:
Post a Comment