Menjauhlah Kau Dari Bujuk Rindu



angin tanpa desau tambah lekat dihati
pengap merayap kesepian bermain sendiri
hujan lupa janji pada musimnya, memilih perjalanan
menjauhlah menjauhlah dari bujuk rindu

terlalu muda kau buat menghela sayap langit
bangsa kupu kupu hanya bangga pada kepompong
lupa ranting bunga yang tak pernah mengeluh
terbanglah,  terbanglah
tinggalkan remah biarkan mengering
percakapan hanya pertukaran kata kata
hampa apa kabarmu, kosong kamu sedang apa
kesantunan memagari senyuman
siapa yang jemu dahulu?

angin kehilangan geraknya, seperti jukung hilang kemudi
pohon berdiri tegak, daun-daun berdiam bisu
jangan bicara, jangan bertanya
bukan buat lagi berpikir pikir
cinta tidak perkalian dalam hitungan perasaan

terlalu gundah kau buat memahami kediaman
mengira permainan dapat diulang
lupa, kebosanan menemukan keriangan
berdiam dalam angin
pergi kemanapun sekalipun tanpa desau

 (seri puisi cinta, batanghari, 7 november 2015, cok sawitri)

No comments:

Post a Comment