Cinta Ini, Itu Cinta



tak ada yang lebih mulia
membawa airmata dalam lelap tidur
kemarau hilang
rumput menghijau
diairinya
lagi, aku bertanya kepada hati
diajaknya bermain tebak-tebakan
diam apa yang banyak bicara?

lalu, aku bertanya kepada jantung
diajaknya berteka teki
degup apa yang tak dipukul
gemanya merobohkan mimpi?

tak ada yang lebih berat
memanggul rahasia rahasia ini
meniru airmata
keberanian berindap dalam isak
lidah menguburkan semua kata
berkali-kali perjumpaan adalah perpisahan
kedekatan adalah jarak
tutur sapa hanyalah ucapan hampa

lalu, aku bertanya kepada dada
diajaknya bertimbang
berapa berat penuh samudera menampung
mana lebih ringan rindu ataukah cinta
menyimpannya sebagai rahasia
atau ucapkan untuk luka?

lagi, kutanya benak bisu itu
diajukannya keraguan
cinta kadang memerlukan busana
buat memutuskan layak dipandang

tak ada yang lebih mulia
membawa airmata ke dalam lamunan
menghanyutkan hampa
kemuraman menyerung pandang
sebabnya; cinta tak kenal alasan
sialnya, padamu enggan dipantaskan.
(seri puisi cinta, batanghari, 28 oktober 2015, cok sawitri)

No comments:

Post a Comment