Langit Adalah Panggung, Tak Miliki Janji Pada Siapun

kukisahkan kepadamu
ada hujan yang tak betah di awan
saban musim ia datang berkunjung ke bumi
ada matahari yang sabar
tetap rindu pada malam

semua kerinduan-kerinduan, sayangku
temukan jalan
kukisahkan padamu
hatiku, telah kutitipkan di kerlip bintang
saban purnama kuhembus dalam cahayanya
sekalipun engkau tak perdulikan itu
tetaplah tetap aku merindukanmu

kisah kita
seperti pentas yang usai
tiap sudut masih tawarkan geletarnya
pernah, dalam sorot lampu biru
kita tergoda untuk jalan bersama
membiarkan percakapan hangatkan hati
saat bunga-bunga dilemparkan dari balik layar
kau tersentak, menatapku tak percaya
"rindu diantara kita, terlarang!
sebab hatiku telah dipahati
berukirkan kisah di suatu hari nanti
bersamanya, bukan denganmu!"

kukisahkan kepadamu
kesetiaan matahari bertimbang-timbang dengan bulan
keduanya tak mengikatkan diri di langit
sejuta bintang pun melayang sendiri
langit adalah panggung
tak miliki janji kepada siapapun
demikian pula cinta

kukisahkan kepadamu
sesekali matahari mendekati bulan
sejenak gelaplah bumi
biarkan itu sejenak saja
antara kau dan kau
biarkan kerinduan ini temukan tujuan
tidak akan mengikatmu
kuyakinkan itu, bila kau ragu
jadilah, teman kecilku!
mari! marilah..
beri senyum untuk kisahku
semua kerinduan temukan jalan
jika tersesat, bukan salahmu!

(batu bulan, cok sawitri, 2009)

No comments:

Post a Comment