jangan biarkan gadis itu jatuh cinta
matamu telah lupa rupa airmata
hati siapa mendatar usai digaru?
hanya mata bajak yang paham akan hal itu
“ingat kasih, sita yang agung pun ditelan bumi, akhirnya”
tak terhitung namun harus dihitung
rupa hujan dengan tetesnya
keluh ranting kehilangan bunganya
hatimu mendingin saat musim memancang seribu matahari sekalipun!
‘tak ada keharuman yang tak jatuh kebumimu!
”tak ada usia yang tak temui akhir hari”
jangan biarkan gadis itu jatuh cinta
walau harimu memasuki musim bunga
semua hati adalah ranting
yang patah saat bunga ditampar angin
sungguh, tak akan terkira pedihnya
seperti wajah hujan yang engkau lupa
tetesnya luruh jauh ke segala musim
(cok sawitri, ubud 2009)
matamu telah lupa rupa airmata
hati siapa mendatar usai digaru?
hanya mata bajak yang paham akan hal itu
“ingat kasih, sita yang agung pun ditelan bumi, akhirnya”
tak terhitung namun harus dihitung
rupa hujan dengan tetesnya
keluh ranting kehilangan bunganya
hatimu mendingin saat musim memancang seribu matahari sekalipun!
‘tak ada keharuman yang tak jatuh kebumimu!
”tak ada usia yang tak temui akhir hari”
jangan biarkan gadis itu jatuh cinta
walau harimu memasuki musim bunga
semua hati adalah ranting
yang patah saat bunga ditampar angin
sungguh, tak akan terkira pedihnya
seperti wajah hujan yang engkau lupa
tetesnya luruh jauh ke segala musim
(cok sawitri, ubud 2009)
No comments:
Post a Comment