Umpama Kau Cinta Aku



Tak ada umpama bagi kita

Bagi kau bahkan bukan kita!

Hanya aku, aku juga

Membiarkan siang malam kan bertemu

Berharap sandikala di hati

Pandir itu milik pecinta

Mengkhayalkan perasaan yang sama

Aku sibuk mengalahkan sangsi

Membatinkan namamu beribu-ribu ucap

Sekalinya; satu sapa pun tak darimu

Berkutat pikiran dan hati

Setiap lamunan membayangkan; Suatu hari kau akan temui harapku

Berbincang tentang kaos kaki, selop tangan

Ransel, sepatu teman-teman yang asing

Hingga hening menyela

Hitam matamu menatapku

Kilau bayangan membuatmu berkedip

Menunduklah bunga-bunga teratai di waktu malam

Betapa indah; usah ucapkan kan kurasa getaran hati

Setengah gila aku.

Aku senyum pada sepi

Sepi tak miliki bibir

Ngilu selalu

Tak ada umpama bagi kita

Sebab bertegur sapa sekali

Pun kita tak

Lalu kurang bodoh apa

Mencintaimu segala rupa

Menidurkan diri dalam khayalan

Terhibur untuk umpama yang aku ciptakan

Tersendat menelan kengiluan

Hatiku kamar rawat kegilaan

Semua obat lambungkan aku

Umpama kau cinta aku.

(seri puisi cinta, cok sawitri, batanghari, 26 oktober 2015)

No comments:

Post a Comment