Kau Bertanya, Apakah Aku Mencintaimu



Ya.
Ya sesudah dan sebelumnya
Ya dari bermula dan sampai kapanpun
Seperti putaran matahari
Seperti putaran purnama
Tersipu malam
Tersenyum siang

Aku tak mau jadi anjing peladang
Menggonggong riuh tak miliki nyali
Seperti pejantan nyamuk hanya menguing
Kodok yang riuh di musim hujan
tubuh serangga repuh di dalam
aku tak mau jadi pengeluh
salahkan hujan, salahkan panas
peratap yang mengira diri pejuang
dikenang-kenang seolah sempurna
ya disaat dan selanjutnya
ya hari ini, esok dan nanti
sedalam samudera, sedalam hati
setinggi langit kalahkan gunung
cemburu angin
debu pun iri
ya.

(seri puisi cinta, batanghari, 29 Oktober 2015, cok sawitri)

No comments:

Post a Comment