Benarkah Disaat Susah Kau Panggil Namaku




Benarkah Disaat Susah Kau Panggil Namaku
 


Ingatkah kau sore kemilau

Mata kita menghindari tatap

Mengingat diri lampau jauh

Bila harus kusentuh lengan bahu

Kenyerian di hati lebih

Jantung meredakan debarannya

Malam malam bila bebaring

Melintas yang segera dihela nafas

Jangan sampai tertanam

Lamunan selalu riang untuk mekar

Menjadi kembang duka cita

Ingatkah kau siang redup

Bibirmu hilang gemetar

Pilih senyum masai sembunyi risau

Kapan mulainya

Musim musim bintang berkelip

Pikiranmu pisau tajam

Menebas tiap tunas

Meletup kadang tak tertahan

Pilu di dada ditenangkan nafas

Bila kusentuh bahu menatap tegas

Hilang ingatan memasuki sepi

Gema dari gurun senyap

Jangan sampai. Jangan sampai

Tapi malam. Tapi mimpi

Ingatan lamunan tak henti

Disaat susah

Diam-diam angin berbisik; Benarkah kau memangil namaku?


(SERI PUISI CINTA : batanghari, 25 Oktober 2015)

No comments:

Post a Comment