rum menangis, saat kukatakan cinta, hujan turunlah menandai airmata,
nujum birahi, hati jadi senyap; sebab rum tahu, aku akan pergi, cinta tidak boleh mengikat,
tak boleh itu menyalahi kebebasan, asal muasal kenapa hujan dapat turun,
sebelum ayat-ayat dibacakan; mengutuk ciuman pengakhiran.
bibirmu kenyal, dadamu naik turun, deru ombak yang hanyutkan jung
membawa kita ke jauh ke dasar, bertemu para penghuni gelap
mereka beristana satu batu!
lemparlah, agar setan-setan pergi dari isi kepala
rum melenguh mengulurkan tangan, merengkuh kepalaku: batu akan menancap di keningmu!
tetap juga cinta ia ucapkan.
nujum birahi, hati jadi senyap; sebab rum tahu, aku akan pergi, cinta tidak boleh mengikat,
tak boleh itu menyalahi kebebasan, asal muasal kenapa hujan dapat turun,
sebelum ayat-ayat dibacakan; mengutuk ciuman pengakhiran.
bibirmu kenyal, dadamu naik turun, deru ombak yang hanyutkan jung
membawa kita ke jauh ke dasar, bertemu para penghuni gelap
mereka beristana satu batu!
lemparlah, agar setan-setan pergi dari isi kepala
rum melenguh mengulurkan tangan, merengkuh kepalaku: batu akan menancap di keningmu!
tetap juga cinta ia ucapkan.
No comments:
Post a Comment