"SSSST....benarkah engkau mencintaiku?"



saat berjumpa denganmu
kerinduan berwarna pekat sempurna
jatuh dalam ruang berbenteng batu
langkah-langkah gugup memberi ukuran luas
berbilang senyum dan sorot mata mengukir diam
dinding diurap kemuraman senja
aku tak diberi anugrah kepekaan
berbilang saat bertukar cerita
genap  kepekatan mengaburkan pandangan
beberapa kutipan kalimat memasuki tidur
impianku dikurung warna warni
kepekaanku dicuri ketakjuban
saat berjumpa denganmu
teka-teki yang kau kirim
tidak pernah terpecahkan
peta buta yang menyesatkan
"sssst……benarkah tebakanku?"
aku menari dalam penjara batu
mengira matahari telah mati
sebuah celah memberi bayangan kabur
"benarkah engkau menjengukku?"
langkah sepelan apa nyaring jika itu langkahmu
desah setipis apa mirip badai masuki sunyiku
saat berjumpa denganmu
kerinduan mencapai pekat sempurna
seperti peramal menanti akhir hari
sinar matamu  menahan sepi
pias menghias diraut wajah
hingga terbata terucapkan isi hatimu
telingaku kehilangan pendengaran
telapak tangan gering dalam dingin hati
"ssst…benarkah kau mencintaiku?"
saat berjumpa denganmu
berulang ulang sempurna kesalahan
membaca barisan huruf dalam sorot mata
menghapal keraguan dalam pejam duka
mengaburkan wajahmu
sepekat warna rindu
saat berjumpa denganmu
langkah langkahku memutari ruang batu

(Seri Puisi Cinta, amlapura, 11 november 2015, cok sawitri)

No comments:

Post a Comment