Cintailah Aku Kemudian

Berjingkat keraguan pada malam-malammu

Aku tak bersalah, aku tak bersalah

Mencintai itu bukan soal

Suara-suara yang mendera

Melecut hati

Aku tak sudi berlari, aku tak sudi sembunyi

Tuhan maha kuasa



Berindap pilu didalam-dalamku

Matamu menyimpan risau

Aku pergi, aku pergi

Semua damai, damai semua

Tuhan puas, hati tak

Bersidekap mabuk dalam tubuhku

Bayangkan tatapanmu

Aku bisa,bisa melaju,henti ataukah diam

Airmata, tawa itu sama

Berjingkat mauku buat tak peduli

Matilah tatakrama, matilah

Aku menggantung leher di langit

Kemudian meledak dalam perapian

Bolehlah, cinta diucapkan, sesal digumamkan

Aku mencintaimu, kemudian

Setelah bosan dengan kemunafikan

Lalu. Lalang, lalu...

Biarlah demikian.

No comments:

Post a Comment