Membayangkan Kau Kini

Kini

Kubayangkan padang terhampar

Berbaring berjejer berbantallkan tangan

Sesekali kepalamu menoleh

Mencari langit dalam diamku



Padang-padang risau menyapa pikiran

Ruam yang menyapa tarikan nafas

Apa yang lupa kita ucapkan

Sebelum akhirnya jarak menipu



Desau dalam hati

Mengalah pada kemungkinan

Tak ada alasan untuk kembali

Sebanyak akar yang menyangga

Begitu lengkap kemustahilan




Kini

Aku melucu untuk diri

Jika saja aku berani menyatakan

Cukup kuat untuk hadapi ledakan sakit hati

Mungkin

Aku tak menulis puisi ini.


(batanghari, 2015)

No comments:

Post a Comment